Episode The Puppet Shadows Play (Pagelaran Wayang Kulit)
Hallo, Asslamualaikum wanderers. Semoga semuanya dalam keadaan yang baik dan gak galau. Haha kali ini saya mau membagikan informasi terkait event kebudayaan Indonesia. Lokasi yang saya pilih yaitu di Kota Yogyakarta. SELAMAT MEMBACA!!
THE PUPPET SHADOWS PLAY (PAGELARAN WAYANG KULIT) SONOBUDOYO MUSEUM
Pada awal pembuatan pagelaran wayang kulit ini diadakan mandiri oleh pihak museum Sonobudoyo dengan membuat brosur yang masih menggunakan mesin ketik kuno dimana brosur tersebut disebarkan ke seluruh hotel dan travel agent yang pada masa itu sudah berdiri di yogyakarta. Saat itu segala biaya masih ditanggung oleh koperasi dimana sistem yang digunakan masih bagi hasil. pagelaran ini sudah ada sekitar tahun 1985. Namun sekarang segala biaya telah ditanggung oleh pemerintah daerah.
Pagelaran atau pertunjukan wayang kulit di Museum Sonobodoyo Yogyakarta mengisahkan mengenai Rama dan Shinta atau lebih dikenal dengan Ramayana. Latar belakang diadakan pagelaran ini yaitu guna mendukung pariwisata yang ada di Yogyakarta, selain itu menjadikan sarana untuk memamerkan koleksi museum dan mempertunjukan bagaimana cara memainkan wayang kepada wisatawan yang pada dasarnya museum sonobudoyo merupakan museum yang memiliki koleksi berupa wayang kulit dari jaman dahulu hingga koleksi wayang yang terbaru, sehingga dengan adanya pagelaran ini museum dapat berkembang lebih baik lagi.
Lokasi diadakannya pagelaran wayang kulit ini ada di Pendopo Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Museum ini berada disebelah barat laut/utara dari alun-alun utara Kraton Yogyakarta, atau tepatnya berada di Jl.Trikora No.6 Yogyakarta, telp. (0274) 385664.
Akses menuju kemuseum ini dapat menggunakan sepeda motor, ataupun apabila wanderers ingin menggunakan angkutan umum, pengunjung atau wisatawan dapat menggunakan TRANS JOGJA JALUR 1A atau BUS KOTA JALUR 15
Pagelaran ini diadakan dari hari senin - sabtu pada pukul 20.00 - 22.00
Pada awal pembuatan pagelaran wayang kulit ini diadakan mandiri oleh pihak museum Sonobudoyo dengan membuat brosur yang masih menggunakan mesin ketik kuno dimana brosur tersebut disebarkan ke seluruh hotel dan travel agent yang pada masa itu sudah berdiri di yogyakarta. Saat itu segala biaya masih ditanggung oleh koperasi dimana sistem yang digunakan masih bagi hasil. pagelaran ini sudah ada sekitar tahun 1985. Namun sekarang segala biaya telah ditanggung oleh pemerintah daerah.
Para pemain wayang terdiri dari, tim pengrawit atau karawitan, sinden, serta dalang. Dimana semua orang yang memainkan adalah pemain baku atau tetap yang memang bekerja atau dimiliki oleh museum Sonobudoyo.
Selain sebagai sarana hiburan, pertunjukan wayang kulit ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan, dimana setiap wisatawan atau wanderers yang berkunjung saat pagelaran ini berlangsung dapat belajar dan mencoba untuk memainkan gamelannya atau ikut menyinden. Pengunjung atau wisatawan tidak dikenakan biaya, atau gratis. apabila ada wisatawan yang memang berniat untuk belajar mendalang maka pihak museum sonobudoyo dapat merekomendasikannya ke sekolah pedalangan dengan mangajukan surat permohonan ke kepala museum sonobudoyo.
Harga tiket masuk (HTM) ke pagelaran ini terbilang cukup murah, yaitu sebesar Rp. 20.000. Harga tiket masuk ini yang menetapkan adalah pemerintah, dimana pada dasarnya museum sonobudoyo ini memang telah dikelola oleh pemerintah, sehingga harganya tetap.
Manfaat yang di dapat :
- mengetahui cerita Ramayana melalui media wayang kulit
- dapat melihat cara memainkan gamelan dan cara mendalang
- pengunjung dapat langsung berpartisipasi dalam pagelaran ini dengan mencoba untuk memainkan gamelannya
- menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai kesenian tradisional
Tujuan diadakannya pagelaran ini sebagai sarana pengembangan dan pendidikan di masyarakat dan mengenalkan atau mempertunjukan kepada wisatawan asing mengenai kebudayaan tradisional yang ada di Indonesia. Melestarikan kesenian wayang kulit dimana pada masa sekarang ini kesenian wayang kulit sudah jarang digemari oleh kalangan muda-mudi ataupun masyarakat.
Note dari saya : menurut saya adanya pagelaran wayang kulit ini sangat baik dimana memang pada masa sekarang sudah banyak kalangan muda yang tidak mengetahui atau berminat untuk menonton wayang kulit serta karawitan. Pada pagelaran yang diadakan oleh Museum Sonobudoyo ini saya harap dapat membantu dan membangun serta menarik minat kalangan muda untuk mempelajari atau setidaknya mau melihat pertunjukan ini. Kurangnya pemasaran atau promosi tentang pagelaran atau pertunjukan ini membuat pagelaran ini tidak banyak diketahui oleh orang-orang, kemudian selain dari promosi tidak adanya interaksi antara penonton dan pemain wayang membuat pertunjukan ini terasa kurang menarik atau membosankan. Selain itu banyak orang yang kurang memahami bahasa yang digunakan, para pengnjung memang diberikan secarik brosur penjelasan mengenai ceritanya tapi banyak dari mereka yang keluar sebelum pertunjukan usai dikarenakan tidak paham mengenai karakternya, itu siapa, dan ini siapa. Untuk keseluruhan acara menurut saya sudah bagus, lokasi dan tempat duduk yang digunakan juga cukup tertata dengan rapih dan nyaman. Semoga pagelaran ini dapat bener-benar berkembang dan dimanfaatkan secara maksimal lagi.
TERIMAKASIH
kepada Bapak Tatang
(Panitia Acara dan Narasumber)
Komentar
Posting Komentar